Arsip | 2:42 pm

Peringatan Hari Bumi 22 April 2021 “Restore Our Earth” atau “Pulihkan Bumi Kita”

22 Apr

Banyumas, 22 April 2021

Peringatan Hari Bumi 22 April 2021 “Restore Our Earth” atau “Pulihkan Bumi Kita”

SEDIKIT AKSI untuk BUMI PERTIWI

Hari Bumi Sedunia atau Earth Day dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 22 April, tapi masyarakat umum belum banyak yang memahami atau mengerti makna tujuan diperingati. Tiap tahun padahal mempunyai tema-tema yang berbeda menyesuaikan dengan kondisi bumi yang dihadapi permasalahnya. Tahun ini Hari Bumi Internasional jatuh pada Kamis, 22 April 2021 dan setelah saya bertanya beberapa orang baik tua atau muda ternyata banyak yang tidak tahu, apalagi tema yang diusung tahun ini. Ini membuktikan perlunya peringatan hari bumi sedunia bisa dilakukan sampai ke tingkat desa agar masing-masing wilayah terus menjaga kondisi bumi ini lebih baik seiring dengan kerusakan yang kita lakukan dikarenakan kebutuhan manusia.

Sebelum meneruskan catatan laku jejak yang penting dalam memperingati Hari Bumi 2021, kita harus memperhatikan : Aspek Ketuhanan, Aspek Kemanusiaan dan Aspek Lingkungan. Tiga komponen tersebut bagian dari dasar gerak nyata diantaranya dalam Pulihkan Bumi Kita. Bumi ciptaan Tuhan yang harus dijaga, kerusakan bumi dampak ulah manusia dan peringatan hari bumi merupakan kegiatan ibadah kemanusiaan, dan kondisi lingkungan yang menjadi kebutuhan kita menjadi tanggung jawab kita. Walaupun hanya 22 (dua puluh dua) bibit tanaman, kelak akan tumbuh besar bermanfaat buat kita dan bumi ini.

Sebagaimana dikutip dari laman Earth Day, Hari Bumi menandai hari lahir gerakan lingkungan modern pada tahun 1970. “Hari Bumi pada 1970 lalu menyuarakan kesadaran publik yang muncul tentang keadaan planet kita,” tulis Earth Day di laman resminya. Hari Bumi pertama kali dicanangkan oleh pengajar lingkungan Amerika Serikat Gaylord Nelson pada 1970. Sejarah Hari Bumi dimulai pada tahun 1960 an hingga 1970an dimana pada saat itu Amerika Serikat sedang mengalami gejolak ekonomi dan politik. Ide Hari Bumi sebenarnya sudah muncul sejak awal 1960-an di Amerika Serikat, ketika orang-orang mulai sadar tentang efek pencemaran lingkungan. Isu pencemaran lingkungan ini juga diangkat dalam buku karya Rachel Carson berjudul Silent Spring yang terbit pada 1962. Buku ini berkisah soal bahaya pestisida di perdesaan Amerika.

Beberapa tahun setelahnya, terjadi kebakaran besar di Sungai Cuyahoga, Cleveland yang disebabkan oleh pembuangan limbah kimia ke sungai. Tragedi inilah yang kemudian mendorong orang untuk melindungi sumber daya alam. Pada 1969, mulai bermunculan aktivis peduli lingkungan yang fokus pada isu-isu pencemaran lingkungan berskala besar, seperti polusi udara yang disebabkan pabrik dan pembuangan limbah yang belum diatur secara ketat. Hanya sedikit masyarakat Amerika pada tahun itu yang mengenal istilah daur ulang. Senator Gaylord Nelson, yang terpilih di Senat AS tahun 1962, bertekad untuk meyakinkan pemerintah bahwa planet bumi berada dalam bahaya. Pada 1969, Nelson kemudian menjadi salah satu orang yang mengembangkan gagasan Hari Bumi. Nelson mengumumkan konsep Hari Bumi di sebuah konferensi pers di Seattle pada musim gugur 1969. “Hari Bumi bisa terwujud karena respons spontan dari level akar rumput. Kami tidak punya waktu atau sumber daya untuk mengelola 20 miliar demonstran, ribuan sekolah dan komunitas lokal yang berpartisipasi. Itulah yang luar biasa dari Hari Bumi, ia mengorganisasikan dirinya sendiri” kata Nelson, seperti dikutip dari History. Sejak saat itu, peringatan Hari Bumi terus tumbuh dan dikenal dunia. Tema Earth Day 2021: “Restore Our Earth” Tema Hari Bumi 2021 adalah “Restore Our Earth” atau “Pulihkan Bumi Kita”. Sebagaimana dikutip laman earthday.org tema Hari Bumi tahun ini berfokus pada proses alam, teknologi hijau yang sedang berkembang, dan pemikiran inovatif yang dapat memulihkan ekosistem dunia. Tema “Restore Our Earth” tersebut menolak anggapan bahwa mitigasi atau adaptasi adalah satu-satunya cara untuk mengatasi perubahan iklim “Memulihkan Bumi kita bukan hanya karena kita peduli dengan alam, tetapi karena kita hidup di atasnya. Kita semua membutuhkan Bumi yang sehat untuk mendukung pekerjaan, mata pencaharian, kesehatan & kelangsungan hidup, dan kebahagiaan kita. Planet yang sehat bukanlah pilihan – ini adalah kebutuhan,” demikian ditulis earthday. Lebih dari 1 miliar orang di 192 negara sekarang berpartisipasi dalam kegiatan Hari Bumi setiap tahun. Hari Bumi dijadikan peringatan sipil terbesar di dunia. “Hari ini, kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari Hari Bumi dan membantu aksi iklim lebih lanjut di seluruh dunia,” tulis earthday.

Pada masa itu telah tumbuh sedemikian semangatnya dan diharapkan saat ini yang telah mencapai peringatan hari bumi yang ke 51 tentunya makin semangat dikarenakan bumi ini semakin tua dan semakin tambah kerusakannya karena beban kebutuhan untuk memenuhi manusia. Kita harus menyadari hanya ada satu (1) planet bumi tempat kita berpijak untuk melakukan segala aktifitas kebaikan. Masing-masing umat manusia punya tanggung jawab dalam pemulihan kodisi bumi, setidaknya lingkungan sekitar kita terjaga atau tidak parah kerusakannya. Banyak yang kita lakukan agar kondisi bumi tidak cepat rusak karena perbuatan manusia mulai dari : meminimalisir sampah anorganik hingga titik nol sampah, penggunaan kimia dikurangi, suka menanam tanaman di sekitar kita, menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak dengan sehemat mungkin, hemat listrik, hemat air, dan masih banyak lagi yang bisa kita perbuat untuk menjaga bumi kita ini. Ketika kondisi alam kita terjaga atau diminimalisir tingkat kerusakannya tentu kita yang menikmati dan generasi penerus kita. Hutan yang subur, pekarangan yang hijau dengan tanaman kayu, buah atau pemanfaatan lahan dengan tumpang sari disamping memenuhi bahan pangan kita juga ekonomi kita, udara sehat dan sumber mata air bersih sebagai kebutuhan dasar tetap tersedia. Saya sebagai masyarakat tentunya terus bersama-sama dalam upaya sesuai kemampuan agar lingkungan sekitar kita tetap asri dengan kearifan lokal terjaga dan terpenuhi kebutuhan masyarakat sekitar juga oksigen melimpah dapat dinikmati oleh banyak orang disamping satwa dan tumbuhan menjadi bagian kebutuhan kita.

Oleh : KUSNO Banyumas